Instead of going deep, I'd rather to see wider

Minggu, 09 Oktober 2011

Gaya Memimpin itu Berbeda-beda

Minggu, Oktober 09, 2011 Posted by Unknown 2 comments
Indonesia telah mengalami pergantian lima kali pergantian kekuasaan atau presiden. Pergantian kekuasaan ini sangat mempengaruhi ke arah mana Indonesia akan membangun dirinya. Setiap presiden Indonesia memiliki corak khas kepemimpinan beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing seperti halnya setiap manusia memiliki karakter yang berbeda antara satu dan lainnya. Kepemimpinan adalah cara seseorang mengorganisasi diri sendiri serta mempengaruhi orang lain agar melakukan apa yang dia kehendaki. Saya akan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan orang satu dengan yang lain itu berbeda.

Presiden pertama Republik Indonesia adalah Ir. Soekarno. Beliau adalah seorang orator ulung yang pernah dimiliki bangsa ini. Dangan keahliannya ini beliau mampu menggerakkan rakyat Indonesia untuk bersatu melawan penjajah. Beliau mengabdi demi bangsa Indonesia dengan tulus dan mencintai negaranya melebihi apapun. Tapi dalam perkembangannya beliau menjadi terlalu berambisi dengan pandangan pribadinya dan menjadi terlalu sentralistik dalam pelaksanaan pemerintahan. Hal ini bisa dilihat dalam ambisi pribadi untuk menciptakan New Emerging Forces.
Sedangkan Soeharto yang menjadi presiden kedua Indonesia memiliki karakter yang berbeda dengan Ir. Soekarno. Pak Harto adalah pemimpin yang visioner sebagai buktinya beliau merancang Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang berisi planning ke arah mana pembangunan Indonesia dengan setiap tahap berdurasi 5 tahun. Tapi dalam kepemimpinannya, Soeharto menjadi seorang pemimpin yang otoriter, dan sangat mengekang kebebasan pers beserta demokrasi di Indonesia.
Prof. Dr. B.J. Habibie menjadi presiden Indonesia dalam masa singkat, disana beliau menjadi peletak demokrasi yang setelah sekian lama dikekang. Tetapi demokrasi ini dibayar dengan mahal oeh lepasnya Timor Leste dari NKRI.  Pemerintahan Abdurrahman Wahid yang menonjol adalah iseologi pluralisme yang ada di Indonesia. Beliau menjadi peletak dasar pluralism di Indonesia sehingga masyarakat etnis china dapat hidup tanpa diskriminasi di Indonesia. Kelemahan beliau adalah banyaknya musuh politik yang beliau miliki sehingga MPR melengserkan beliau.
Pemerintahan yang dipimpin oleh Megawati sangat lemah, Pulau Sipadan dan Ligitan direbut oleh Malaysia. Tetapi dalam penciptaan kebijakan public Megawati focus kepada policy yang pro rakyat miskin. Pemerintahan Megawati digantikan oleh Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilu 2004. Pemberantasan koruptor membaik walau masih banyak hal yang perlu dipebaiki.
Seperti hal yang sudah diungkapkan diatas, setiap pemimpin memiliki karakter yang berbeda-beda.Walaupun demikian, setiap pemimpin di Indonesia memiliki karakter yang kuat. Begitu juga dengan kita semua yang memiliki karakter yang berbeda-beda dan pastinya gaya memimpin kita tidak sama antara satu dengan yang lain. Kepemimpinan seharusnya semakin keatas harus diisi dengan orang yang memiliki karakter yang lebih kuat, tidak peduli gaya kepemiminan kita semua mempunyai sisi yang baik dan buruk. Kita harus mengetahui dengan baik apa kelebihan dan kelemahan kita agar dapat memimpin dengan baik.